SUSUR SUNGAI SMPN DI SLEMAN SEBABKAN NYAWA SISWA MELAYANG, SALAH SATU GURU JADI TERSANGKA

Tidak ada yang menyangka bahwa kegiatan pramuka dengan agenda susur sungai akan memakan korban. Kegiatan susur sungai yang dilakukan oleh SMPN 1 Turi, Sleman, Yogyakarta, pada hari Jumat lalu (20/2/2020) sore itu ternyata berujung petaka. Ada sebanyak total 249 orang yang mengikuti kegiatan tersebut. Jumlah pesertanya sendiri terdiri dari 124 siswa kelas 7 dan 125 siswa kelas 8. Ratusan siswa tersebut mengikuti kegiatan pramuka dengan agenda susur sungai di Sungai Sempor. Pada awal kejadian kondisi arus sungai masih normal. Namun kondisi di julu terjadi hujan, sehingga menyebabkan banjir. 

Salah seorang korban selamat, Tita Farza Pradita sempat mengatakan bahwa ada warga yang sudah memberikan peringatan terkait dengan kegiatan pramuka mereka. Ada warga yang sudah memperingatkan kepada pembina pramuka sebelum kegiatan tersebut dimulai. Namun peringatan dari warga tersebut ternyata disambut tidak baik oleh salah seorang pembina. Salah seorang malah membalas bahwa kalau mati itu di tangan Tuhan kepada warga yang memperingatkan.

Karena musibah yang terjadi akhirnya ada sebanyak 45 lembaga yang turun tangan untuk melakukan evakuasi terhadap korban tenggelam. Ada sebanyak lebih kurang 180 orang yang bekerja untuk melakukan pencarian dan evakuasi. Dan hingga saat ini ada sebanyak 10 siswa yang ditemukan dalam keadaan tewas.

Pihak kepolisian juga turut turun tangan untuk menyelidiki kasus ini. Polisi akhirnya menetapkan 1 orang dengan inisial IYA yang adalah pembina pramuka sekaligus guru SMPN 1 Turi. IYA ditetapkan menjadi tersangka karena ia dianggap melakukan kelalaian karena meninggalkan lokasi. Polisi menjerat IYA dengan Pasal 360 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan orang lain luka-luka. Ancaman hukuman adalah maksimal 5 tahun penjara.