Andi Lala Divonis Hukuman Mati Di Medan

Kasus pembunuhan Andi Lala memang sempat menarik perhatian publik beberapa bulan yang lalu. Seperti yang sudah kita ketahui bersama pada hari Minggu, 9 April 2017. Andi Lala adalah otak dari pembunuhan satu keluarga tersebut, ia melakukan aksinya tersebut bersama dengan dua rekannya. Dan karena kejadian inilah akhirnya semua catatan kriminal Andi Lala bisa terbongkar. Andi Lala juga membunuh selingkuhan istrinya, Suhernawan, dua tahun lalu.

Andi Lala alias Andi Matalata (34) dituntut dengan hukuman mati akibat perbuatannya itu. Tuntutan terhadap terdakwa utama pembunuhan sadis di Medan dan Deli Serdang ini disampaikan di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jumat (29/12) siang.

“Meminta majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini menyatakan terdakwa Andi Lala melakukan pembunuhan yang dilakukan secara berencana. Meminta agar majelis hakim menghukum terdakwa dengan pidana mati,” ujar JPU Kadlan Sinaga di hadapan majelis hakim yang diketuai Dominggus Silaban.

AndiLala dituntut atas dua perkara yang ia lakukan. Pertama, pembunuhan selingkuhan istrinya, Suherwan alias Iwan kakek, di Lubuk Pakam Deli Serdang. Dan yang kedua, pembunuhan satu keluarga di kawasan Mabar, Medan. JPU Kadlan Sinaga juga membacakan tuntutan untuk dua terdakwa lain yang terlibat dalam kasus pembunuhan satu keluarga di Mabar. Kedua tersangka yang lain, Andi Syahputra dituntut hukuman 20 tahun penjara dan satu lainnya, Roni Anggara, dituntut penjara seumur hidup.

Pembunuhan satu keluar yang terjadi di Jalan Mangaan, Mabar, Medan, terjadi pada hari Minggu tersebut menyebabkan tewasnya 5 orang dan seorang balita yang masih berumur 4 tahun terluka parah. Dalam dakwaan tersebut disebutkan bahwa Andi Matalata dendam karena Rianto tidak kunjung memberikan sabu-sabu meski ia sudah memberikan uang sebesar 5 juta.

Pada Sabtu, 8 April 2017, Andi bersama dengan keponakannya Roni Anggara dan temannya mendatangi kediaman Rianto. Dan ketika giliran Rianto menghisap sabu, saat itulah Andi melancarkan aksinya dengan menghantamkan besi ke kepala korban.