Selamat Datang di Blog saya, Semoga konten yang saya bagikan selalu unik dan menarik.

Header Ads

Header ADS

PEMBUNUHAN SEORANG BOCAH YANG DILAKUKAN OLEH REMAJA DILAKUKAN KARENA TONTONAN


Indonesia sempat dibuat geger oleh seorang remaja yang membunuh seorang balita di Jakarta. Kejadian ini terjadi di tanggal 5 Maret 2020 lalu. Seorang remaja berinisial NF (14) membunuh seorang balita berusia 5 tahun dengan cara yang tragis. Setelah dilakukan penyidikan ternyata awalnya korban bermain ke tempat pelaku. Korban dan pelaku memang adalah teman bermain. 

Namun entah kenapa ketika sedang asik bermain, pikiran untuk menjahati korban muncul di benak NF. Pelaku meminta korban untuk mengambil mainannya di dalam kamar mandi. Ketika sedang ingin mengambil mainan itulah akhirnya pelaku nekat untuk mendorong sang anak ke dalam bak kamar mandi. Pelaku menahan korban agar tidak keluar dari air. Dan ketika ia melihat bahwa ternyata korban masih bisa bernafas akhirnya ia mencolok mulut sang bocah sembari dimasukkan air.

Ketika korban sudah tidak bernafas akhirnya ia mengeluarkan korban dari bak kemudian karena hari sudah sore dan tidak tau mau membuang jasadnya dimana akhirnya pelaku memutuskan untuk menyimpan jasad korban dalam lemari. Dan keesokan harinya ketika hendak ke sekolah, di tengah jalan pelaku mengganti pakaiannya kemudian malah pergi ke kantor polisi. NF mendatangi kantor polisi dan mengaku bahwa ia sudah melakukan pembunuhan dan mayatnya ada di rumahnya.

"Awalnya dia mau berangkat ke sekolah pakai seragam, tapi di tengah jalan dia berganti pakaian dan melaporkan diri bahwa telah melakukan pembunuhan," ucap Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto.

Setelah sempat dilakukan penyelidikan dan ditanya tanya, ternyata pelaku sendiri tidak merasa menyesal atas perbuatannya. Ia bahkan merasa puas karena sudah melakukan pembunuhan. Pelaku sendiri mengatakan bahwa ia bisa melakukan ini karena ia sering melihat tontonan horor maupun tentang pembunuhan.

Kak Seto sendiri mengaku kaget dengan berita ini karena pelaku yang masih dibawah umur bahkan tidak memiliki rasa penyesalan dan tidak memiliki empati. Kak Seto juga mengingatkan kepada orang tua untuk terus mengawasi pertumbuhan psikologis anak di tengah dunia yang sudah serba terkoneksi ini.

No comments

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Powered by Blogger.